Jeritan Hati Peboling Disabilitas Sumbar : Biarlah Merana Asal Perjuangan Berbuah Medali

20161010_114511

Ahda Sidiq Siregar peboling disabilitas Sumatera Barat tampak serius menjalani latihan, meskipun dalam keterbatasan fisik guna menghadapi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV di Bandung Jawa Barat pada 15-25 Oktober mendatang.

Ketika Sumbar Post memantau latihan atlet boling Peparnas Sumbar di lintasan Boling PT Semen Padang, sesekali pria berusia 24 tahun ini teriak kegirangan tatkala bola boling yang dia ayunkan dilintasan berhasil menghabiskan sembilan buah pion yang ada di seberang.

Tak jarang jua Ia mengusap kepala sambil tersenyum miring, karena bola boling yang menggelinding di lintasan gagal mengenai sasaran. Tak sadar peluh pun berderai di kening pria muda berkursi roda ini, saking serius menjalani latihan.

Teman-temannya pun tertawa pelan, ketika keberhasilan di pertontonkan oleh Ahda Sidiq Siregar karena berhasil menang tipis dengan rekan setimnya Erion pada laga ujicoba “inya sama inya”.

Pria yang bakal turun di tingkat disabilitas TB 8 (kursi roda) pun seolah tak peduli dengan minimnya fasilitas yang diterima dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar, karena baginya yang penting latihan dengan sungguh-sungguh dan membawa pulang medali ke Ranah Minang tercinta.

Tidur beralaskan tikar tanpa selimut dan didendangkan oleh alunan suara nyamuk yang mengiang di seputaran telinga, di Lintasan Boling PT Semen Padang tak ia pedulikan, berbekal niat tulus dan ikhlas mengharumkan nama Sumatera Barat di ajang Peparnas.

Jika boleh berjujur-jujur melihat fasilitas yang ada, Pelatih Boling Sumbar Agusri pun terpaksa mengurut kepala, karena banyak kendala yang diterima atletnya jelang persiapan menuju Peparnas tahun 2016 ini.

Ia mengakui sampai saat ini sepatu atlet yang merupakan kebutuhan dasar untuk bertanding, sampai saat ini belum tahu wujudnya bagaimana. Padahal sudah lama dipesan kepada Dispora.

20161010_114035

Disamping itu juga Dispora Sumbar juga tidak menyediakan alat untuk pertandingan lainnya seperti bola boling untuk delapan atlet. Ditengah kesedihan yang mendera, datang secercah harapan dari PT Semen Padang dengan membantu pengadaan bola boling sebanyak delapan unit.

“Jauh sekali fasilitas yang diterima atlet disabilitas dibandingkan atlet normal. Kami merasa sangat dianaktirikan dan dimarjinalkan. Padahal kami sama-sama berjuang untuk membela Ranah Minang,”ucapnya pelan sambil menyeka mata.

Akan tetapi dirinya tetap menekankan kepada atlet untuk tetap semangat dalam menjalani latihan, konsentrasi pada diri sendiri pada saat bertanding, jangan pikirkan siapa lawan yang akan dihadapi, karena boling bukan olahraga adu fisik.

“Kita tidak ingin terlalu muluk muluk menargetkan medali di Peparnas tahun ini. Namun setelah kita melihat nilai atlet kita ketika menjalani latihan selama ini, rasa-rasanya medali emas bisa kita sumbangkan, karena nilai latihan kita lebih tinggi dari peraih medali emas Peparnas 2012. Kunci satunya lagi menjaga mental atlet kita agar tidak drop,”katanya.

Sementara itu, Manajer Boling Peparnas Sumbar, Latifah mengatakan pada Peparnas kali ini Sumbar menurunkan delapan peboling andalan yang akan diturunkan di lima nomor. Yakni Ruli Wahyudi TB I, Epon Hendra Yanto TB II, Erion dan Ahda Sidiq Siregar di TB 8, Ilham Ridwan dan Almaizar di TB 9, serta Mardhi Perry dan Yulia Eka Putra di TB 10.

Diungkapkan Latifah, peboling sudah mempersiapkan diri dari setahun yang lalu. Namun saat ini seluruh atlet sudah masuk dalam tahapan TC Terpadu menjelang keberangkatan (13/10).

Di sisi lain, dari informasi dan data yang dihimpun Tim Investigasi Sumbar Post, tertera di APBD Tahun 2016, pada rincian anggaran di Dispora, dana pelaksanaan TC Peparnas Rp 417.100.000,- . (Ridho)

Tinggalkan Balasan