Jembatan Batang Kalu Fungsional, Kemacetan Padang – Bukittinggi Diminimalisir

IMG-20190530-WA0010

Padang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang memfungsionalkan kembali Jembatan Batang Kalu Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman.

Pembukaan pemakaian kembali jembatan Batang Kalu dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit bersama Kepala BPJN III Padang Ir.H Aidil Fiqri MT dan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Kamis (30/5).

Ikut hadir pada kesempatan tersebut Kadis PUPR Sumbar Fathol Bari, Kasatker PJN I Sumbar M.Albar Daen ST.MT, Kasatker P2JN Sumbar Endro Kusumojoyo ST.MT, dan PPK 1.1 PJN I Sumbar Andi Mulya Rusli ST.MT.

Jembatan tersebut sempat ambruk pada medio Desember lampau karena adanya air bah dibawah sungai jembatan, sehingga membuat jalur terpadat di Sumatera Barat yang menghubungkan ruas jalan Padang menuju Bukittinggi hingga ke Provinsi Riau putus selama empat hari.

Dengan difungsionalkannya kembali jembatan itu, sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat Sumatera Barat, menghindari kemacetan parah menghadapi libur lebaran.

“Alhamdulillah jembatan Batang Kalu bisa diselesaikan dalam waktu 2,5 bulan. Prestasi yang luar biasa sekali. Terima kasih kepada Bapak Menteri PUPR beserta jajaran yang telah mempercepat pengerjaan jembatan ini,” Ucap Wagub Nasrul Abit kepada wartawan.

Dikatakan Nasrul Abit, jembatan Batang Kalu walaupun pembangunannya dilaksanakan dengan cepat, namun kuat menahan beban seberat 80-100 ton.

Ia mengharapkan setelah jembatan ini tuntas dikerjakan, tidak ada lagi kemacetan di ruas Padang – Bukittinggi yang melewati jembatan ini. Sehingga masyarakat bisa nyaman melewatinya.

Sementara itu Kepala BPJN III Padang Aidil Fiqri juga mengaku bersyukur jembatan Batang Kalu bisa fungsional dalam 2,5 bulan, sekaligus juga bisa dipakai untuk jalur mudik lebaran.

“Hampir selesai sebetulnya jembatan ini. Tinggal lagi pengerjaan dibagian bawah saja dan dilapisi aspal hotmix. Sebenarnya pengerjaan aspal hotmix bisa selesai tadi malam jika alat tidak rusak,” Terang Aidil.

Sebenarnya diakui Aidil, jika proses administrasi dilakukan dengan cepat, pekerjaan fisik jembatan dapat diselesaikan lebih cepat lagi. Namun karena menunggu legal administrasi terkait anggaran tanggap bencana, maka proses pekerjaannya sedikit mengalami keterlambatan.

“Kita mulai bekerja 9 Maret, karena legal administrasinya keluar pada waktu itu. Jika lebih cepat keluar legalnya, mungkin jembatan bisa kita fungsionalkan lebih cepat,” Tutupnya.(ridho)

Tinggalkan Balasan