Jalan Raya Bukittinggi-Maninjau Tidak Aman Lagi?

img-20161216-wa0004

Agam – Jalan Raya Bukittinggi – Maninjau tepatnya di Nagari Panta Pauh, Kecamatan Matur Kabupaten Agam, yang slama ini dinilai relatif aman, beberapa bulan belakangan sudah mulai tak aman. berkemungkinan ruas jalan tersebut rawan perampokan dengan modus melempari mobil dengan batu.

Entah kenapa, pihak kepolisian terkesan enggan menyeldiki kasus ini, kendati sudah ada laporan dari warga yang menjadi korban.

Informasi yang berkembang menyenutkan, target pelemparan tersebut cenderung menyasar pada mobil pribadi yang melintas diatas jam 12 malam. Kemu gkinan si paku akan beraksi melakukan perampokan apabila pengendara menghentikan mobil yang mereka kendarai disekitar lokasi.

Salah seorang warga Nagari Panta Pauh yang enggan disebutkan namanya kepada Sumbar Post mengatakan, pelemparan mobil yang melintas di ruas jalan ini sudah sering terjadi.

Menurut warga tersebut, pelaku bersembunyi diatas bukit agar lebih mudah mengintai mobil yang akan menjadi target.

“Kemungkinan pelaku bukan warga sekitar, sebab pernah ketika ada pengendara yang mengatakan bahwa mobilnya habis dilempari batu, beberapa orang pemuda setempat langsung mendatangi lokasi dan menelusuri bukit tempat kemungkinan pelaku bersembunyi,”ungkapnya serius.

Namun, lanjut dia, ketika itu terlihat ada tiga orang yang diduga sebagai pelaku tengah bersembunyi dibalik semak diatas bukit. ketika akan didekati oleh pemuda sekitar, mereka keburu kabur dengan menggunakan sepeda motor ke arah Bukittinggi.“Mereka bukan warga sini, sebab saya tidak mengenali wajah mereka. kemungkinan orang luar daerah yang sengaja ingin merampok. Sebab mereka terlihat nemakai senjata tajam,”ungkapnya.

Salah seorang pengendara yang mobilnya pernah dilempari batu, Zul Bahri kepada Sumbar Post, (26/12) mengatakan, pada hari Selasa (13/12), dia bersama keluarga dari Pekanbaru hendak menuju kampung halaman di Maninjau. Sekitar pukul 03.00 ketika melintasi ruas jalan Panta Pauh, mobilnya dilemparo batu, hingga kaca mobil sebelah kiri belakang pecah.

Bahkan, lanjut Zul Bahri, tangan kirinya mengami luka memar akibat terkena batu yang dilemparkan.

“ketika itu saya katakan pada adek saya bawa mobil agar jangan berhenti dan tetap jalan. Sebab kalau berhenti bisa jadi akan dirampok oleh pelaku pelemparan itu,”ujarnya.

kata Zul Bahri lagi, pihaknya langsung berhenti di kantor Polsek Matur dan melaporkan kejadian yang sudah dialaminya

“Setelah sempat diperiksa dan dibuatkan berita acara pelaporan oleh petugas, bersama beberapa orang polisi kami mendatangi TKP. Namun baru beberapa saat, kami dan petugas dilempari batu yang datang dari arah bukit,”ungkap Zul Bahri.

Karena petugas tidak bawa senjata, kata Zul Bahri, maka  mereka mengajak  kami kembali ke Polsek Matur.

“Meski telah dua minggu berlalu, ketika saya telepon pihak Polsek Matur terkait perkembangan kasusnya apa sudah diketahui dan ditangkap pelakunya, namun polisi mengatakan belum ada perkembangan,”ujarnya lirih.

Dia berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku, agar tidak meresahkan dan mengancam keselamatan warga yang melintasi jalan tersebut.

Ketika akan dikonfirmasi Sumbar Post kepadaKapolsek Matur,i petugas piket mengatakan sedang tidak berada di tempat. Ketika ditanyakan kepada siapa bisa meminta konfirmasi,petugas piket mengatakan semuanya sedang berada diluar, yang ada hanya petugas piket.Hal yang sama juga terjadi ketika Sumbar Post mencoba mengkonfirmasikan pada Kasat Reskirm Polres Agam. Hingga berita ini diturunkan,belum mendapat tanggapan.(Fajar/Edy)

Tinggalkan Balasan