Inilah Proyek-Proyek KPBU Infrastruktur yang mendapat Pembiayaan dan Penjaminan

IMG-20181009-WA0008

Nusa Dua – Pada hari pertama penyelenggaraan acara IMF – World Bank Annual Meeting 2018, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyaksikan penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan dan penjaminan sejumlah proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di Nusa Dua, Bali, Senin 8 Oktober 2018.

Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) Proyek KPBU SPAM Semarang Barat oleh Direktur Utama PT. PII Armand Hermawan, Direktur Utama PT Air Semarang Barat Immanuel Ria Swarna dan Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Muhammad Farchan.

Proyek ini ditargetkan akan mulai beroperasi tahun 2021 dan akan memberikan manfaat penyediaan air bersih dengan kapasitas 1.000 liter per detik bagi sekitar 60 ribu jiwa. Kementerian PUPR juga telah menyiapkan proyek KPBU SPAM lainnya yakni SPAM Jatiluhur, Karian dan proyek SPAM potensial lainnya.

Kemudian dilakukan penyerahan permohonan Penjaminan Proyek KPBU Preservasi Jalan Nasional Non-Tol Ruas Sumatera Selatan, yang dilakukan oleh Dirjen Bina Marga Sugiyartanto kepada Direktur PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia Armand Hermawan. Penyampaian usulan penjaminan kepada PT PII dalam rangka meningkatkan bankability proyek.

Proyek Preservasi Jalan Nasional di sekitar Kota Palembang sepanjang 29,87 km sebagai proyek KPBU pertama untuk preservasi jalan nasional yang dikembangkan oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR. Dengan nilai investasi kurang lebih Rp 1,35 Triliun, proyek ini akan menggandeng investor swasta untuk melakukan preservasi jalan nasional selama masa konsesi dengan skema Ketersediaan Layanan (Availability Payment).

IMG-20181009-WA0015

Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) dengan konsorsium tol prakarsa Cikunir – Ulujami atau Jakarta Outer Ring Road Elevated atau JORR III oleh badan usaha pemrakarsa yakni konsorsium PT Nusantara Infrastructure, PT Acset Indonusa dan PT Adhi Karya dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Pembangunan Jalan Tol Layang JORR III bertujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di sepanjang JORR serta memaksimalkan kapasitas lalu lintas di sepanjang koridor JORR jika diintegrasikan dengan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Layang) dan/ atau Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Selatan). Selain itu, pembangunan jalan tol layang JORR III juga ditujukan untuk mengurai kemacetan dan beban lalu lintas tol dalam kota. Proyek dengan total panjang 28,86 KM dengan nilai investasi sebesar Rp 22,5 Triliun.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arief Dienaputra, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Hedy Rahadian, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Jatim-Bali Ketut Darmawahana. (*)

Tinggalkan Balasan