Inilah Program Penanganan Jalan dan Jembatan Kementrian PUPR 2018

IMG-20180111-WA0007

Jakarta—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pelayanan infrastruktur jalan tidak hanya membangun jalan baru namun juga melakukan pemeliharaan (preservasi) terhadap jalan dan jembatan nasional.

“Kami akan menjaga kondisi jaringan jalan nasional agar tetap memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Jalur utama logistik menjadi prioritas,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto.

Kegiatan pemeliharaan dilakukan baik rutin, berkala maupun rekonstruksi. Preservasi dilakukan terhadap 46.812 km jalan dan terhadap jembatan sepanjang 495.698 meter.

Tahun 2018, Kementerian PUPR mengalokasikan 57% dari Rp 41,6 triliun anggaran di Direktorat Jenderal Bina Marga untuk pemeliharaan jalan dan jembatan. Selain melakukan preservasi, Ditjen Bina Marga juga melakukan banyak pembangunan jalan baru.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Bina Marga akan membangun jalan baru sepanjang 829 km dengan rincian Jalan Ruas Pantai Selatan Jawa, Jalan Perbatasan Kalimantan, Jalan Perbatasan NTT, Jalan Perbatasan Papua serta Jalan Trans Papua.

“Pembangunan jalan baru difokuskan pada jaringan jalan lintas strategis proritas seperti lintas perbatasan, pansela Jawa dan Trans Papua agar dapat tersambung pada akhir 2019,” ujar Arie Setiadi Moerwanto.

Pembangunan jalan tol sepanjang total 33 km yang menjadi porsi pemerintah yang berada di ruas tol Cisumdawu Phase II, Tol Solo – Kertasono, Tol Balikpapan – Samarinda, Dan Tol Manado – Bitung.

Untuk mengurai kepadatan di perkotaan, Ditjen Bina Marga membangun fly over, underpass atau terowongan dengan total panjang 2.420 meter di beberapa titik, di antaranya underpass Katamso di Medan, Fly Over Keramasan di Palembang, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Denpasar.

Pembangunan jembatan tahun 2018 ditargetkan sepanjang 15.372 meter termasuk jembatan gantung yang menghubungkan antar desa. Jembatan Gantung yang akan dibangun diantaranya adalah 4 jembatan Kabupaten Asmat yakni di Kampung Baru Syuru Distrik Agats (72 meter), Kampung Yerfum, Distrik Der Koumor (84 meter), Kampung Hainam, Distrik Pantai Kasuari (120 meter), dan Sawaerma (150 meter).

Arie mengungkapkan langkah yang ia tempuh agar prioritas pembangunan di 2018 dapat berjalan baik adalah dengan menyederhanakan paket pekerjaan dan kembali melakukan lelang dini supaya anggaran akuntabel, efektif dan efisien. (*)

Tinggalkan Balasan