Daerah  

HUT Ke12,FKAN Pauh IX Gelar Berbagai Kegiatan Positif

FKAN Pauh IX

Padang –  Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN)  Pauh XI baralek gadang guna menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 12 organisasi tersebut.  Berbagai kegiatan telah dan akan dilaksanakan,  dengan melibatkan semua kalangan masyarakat di Kecamatan Kuranji dan Pauh.

Kegiatan yang telah dilaksanakan ialah Turnamen sepakbola FKAN antar klub se Kota Padang,  dengan mencatatkan Persepal Pauh Limo juara pertama, Rajawali FC juara kedua,  serta Janse FC juara ketiga.

Namun ada juga beberapa kegiatan olahraga yang akan dilaksanakan adalah turnamen sepakbola antar SSB,  turnamen sepakbola usia 40 tahun keatas, kejuaraan sikat tradisi, kejuaraan sepak rago, kejuaraan bola voli,  jalan santai,  dan makan bajamba.

Ketua FKAN Pauh IX Eviyandri Rajo Budiman mengatakan,  organisasi FKAN memiliki motto tak henti membangun negeri. Artinya membangun negeri bukan dari infrastruktur saja,  namun juga bjsa dilaksanakan dari bidang manapun.

Ia mencontohkan semisal diadakannya turnamen sepakbola ini untuk mencari pemain potensial sekaligus menghibur masyarakat,  terlihat jelas animo masyarakat sangat tinggi menghadiri lapangan sepakbola Kuranji.

Dengan terhiburnya masyarakat,  ini sudah menjadi nilai plus dalam membangun nagari,  sekaligus memperlihatkan persatuan Anak Nagari Pauh IX,  sehingga seluruh pertandingan berjalan lancar tanpa kendala.

Wakil Walikota Padang Emzalmi, menyampaikan, Fkan Pauh IX Kuranji, membuktikan niatnya dalam membangun Kota Padang. Mereka menggelar berbagai kegiatan dalam merangkul generasi muda kejalan positif. Seperti kegiatan budaya, olahraga, dan lainnya.

“FKAN pantas kita alresiasi.  Karena sudah menggelar kegiatan bersifat positif yang berguna meminimalisir ancaman narkoba dan bahaya negatif lainnya dengan tujuan generasi muda Kota Padang. Diperlukan kekompakan dalam menghambat bahaya ini,”kata Emzalmi yang juga pembina FKAN Pauh IX.

Ia juga setuju dengan pendapat Ketua FKAN Pauh IX bahwa membangun sebuah daerah tak perlu terfokus pada infrastruktur semata,  namun diimbangi dengan bidang sosial,  keagamaan,  dan kemasyarakatan.

“Membangun sebuah nagari tidak mudah. Perlu keseriusan dari pemerintah daerah dan stakeholder yang ada di nagari.  Mustahil kiranya Nagari terbangun tanpa ada kerja keras dan kerja nyata,”pungkasnya. (ridho)

 

Tinggalkan Balasan