Daerah  

Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR Dalami Kesiapan Padang Terima Program IWSM

FB_IMG_1549399633218

Padang – Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalami kesiapan Kota Padang, untuk bisa menerapkan program The Improvement of Solid Waste Management (IWSM).

Program tersebut merupakan inisiasi penerapan platform program pengelolaan persampahan perkotaan di Indonesia, guna memperkuat Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya Edward Abdurrahman mengatakan, rencana kerja pengelolaan persampahan perkotaan dirancang secara terukur dengan dana investasi yang inovatif dan efektif.

Rencana kerja ini diharapkan menjadi alat untuk memperluas cakupan pelayanan pengelolaan persampahan dan meningkatkan kapasitas Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam pengelolaan persampahan yang berkelanjutan.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyambut baik program IWSM. Karena kota Padang sebagai ibukota Provinsi memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat, ditambah dengan laju urbanisasi yang cepat, akan berdampak pada peningkatan volume sampah.

Untuk itu dikatakan Mahyeldi, dibutuhkan Tempat Pemrosesan Sampah Akhir yang representatif, Pemerintah Kota Padang sendiri akan melakukan pembebasan lahan TPA menjadi 33 hektare untuk menerima program IWSM tersebut.

Mahyeldi mengakui, adapun permasalahan pengelolaan sampah Kota Padang yang dihadapi saat ini yaitu kekurangan sarana prasarana. Diantaranya kebutuhan dump truk  sebanyak 50 unit, baru ada 35 unit. Kebutuhan truk armroll 54 unit baru ada 38 unit. Kebutuhan kontainer sampah 213 unit, baru ada 132.

Selanjutnya Kendaraan roda empat (pick up triper) baru ada 10 unit sedangkan kebutuhan 18 unit. Kebutuhan becak motor (betor) 39 unit yang ada baru 33. Kebutuhan bank sampah 104 yang dimiliki saat ini 17 unit. Bulldozer dan excavator dibutuhkan masing-masing 8 unit, baru ada masing-maaing 1 unit serta beberapa sarana prasarana lainnya.

“Kekurangan dari kebutuhan sarana pengelolaan sampah ini kita berupaya memenuhinya. Saat ini kita meminta melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR,” ujar Mahyeldi.

Sementara itu Feri Irawan Kasatker Penyehatan Sistem Lingkungan Sumbar mengungkapkan, pada tahun 2017 telah dilakukan peningkatan kinerja fisik TPA Kota Padang dengan melakukan pembangunan kolam lindi.

“Hal ini bertujuan untuk memproses air limbah sampah yang dapat mencemari tanah,”pungkasnya.(ridho)

Tinggalkan Balasan