Caleg Kabupaten Solok Alfis Primatra Miris Dengan Kelakuan Buruk Timses

IMG-20190207-WA0006

Solok – Pemahaman terhadap definisi kampanye sangat penting. Salah interpretasi terhadap makna kampanye malah bisa menyebabkan kekeliruan hingga kecurangan dalam pelaksanaan kampanye.

Calon Anggota Legislatif (Caleg) PPP untuk DPRD Kabupaten Solok nomor urut 9, Alfis Primatra merasa miris melihat kenyataan bahwa masih ada tim sukses yang tidak memahami definisi kampanye secara menyeluruh.

Selama ini, kata Alfis, terdapat dua kategori kampanye yakni kampanye negatif (negative campaign) dan kampanye hitam (black campaign). Secara etik kampanye negatif masih diizinkan jika menyangkut kritik namun kampanye hitam dilarang keras karena bertujuan menjatuhkan lawan.

“Salah seorang pendukung capres mengatakan kepada saya kedua jenis kampanye itu sama saja. Padahal orang ini mengklaim paham politik,” kata Alfis kepada wartawan, Senin (18/2).

Calon anggota legislatif asal Guguk kecamatan Gunung Talang menghimbau agar para kontestan tak menggunakan black campaign.
“Cara-cara black campaign dengan memfitnah sungguh tak etis. Dan juga para caleg untuk tak menggunakan money politic dan memanfaatkan ASN (aparatur sipil negara) dalam berkampanye” ujarnya

Alfis yang turun di Dapil I, Gunung Talang, Kubung dan IX Koto Sungai Lasi mengatakan dirinya tidak ingin menggunakan kedua jenis kampanye tersebut. Ia lebih tertarik menggunakan kampanye positif (positive campaign) sebagai lawan dari kampanye negatif.

Seperti apakah kampanye positif tersebut? Alfis menyebut kampanye dengan cara menghimbau para calon untuk saling adu program, adu wawasan, adu visi misi serta adu pengalaman (track record) serta ajakan untuk berbuat dan bekerja.

Masyarakat, kata dia, nantinya akan paham mana pilihan yang terbaik untuk mewakili dan menyuarakan aspirasinya di pemerintahan maupun parlemen.

“Seperti kata penyanyi gaek Iwan Fals, wakil rakyat adalah ‘kumpulan orang-orang hebat’, anda dipilih bukan di lotere,” ujarnya.(ridho)

Tinggalkan Balasan