Daerah  

Cak Imin Dimata Rakyat Dan Pers Sumbar

IMG-20171001-WA0045

Ahmad Muhaimin Iskandar, sangat layak maju sebagai calon presiden RI. Karena kapasitas beliau sebagai politikus senior sudah teruji. Pada usia 32 tahun Sudah menjabat sebagai pimpinan DPR RI. Kematangan Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar dalam dunia politik nasional tak diragukan lagi.

Dia termasuk politikus pertama pasca reformasi yang dipercaya sebagai tokoh perumus pondasi PKB. Kepiawainya dalam politik nasional membuat sejumlah lawan maupun sahabatnya terkagum-kagum. Pada tahun 2009-2014, Cak Imin dipercaya oleh presiden SBY sebagai menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dan beliau sudah empat kali duduk sebagai anggota DPR RI Dapil Jatim VIII.

Peluangnya untuk calon presiden RI sangat terbuka, karena namanya tidak pernah cacat hukum dimata rakyat cukup kharismatik. Apalagi Muhaimin Iskandar satu keturunan dengan pendiri NU KH Bisri Syamsuri kakeknya Gusdur mantan presiden RI ke 3.” Cak Imin sudah pantas maju sebagai calon presiden RI. Karerna melihat latar belakang karirnya pada pentas politik nasional,” ujar Handrianto, wakil Ketua DPD PKB Sumbar.

Handrianto mengakui, khusus di Sumbar nama Muhaimin Iskandar belum tendengar familiar. Tapi itulah tugas dari kader-kader PKB di Ranah Minang bagaimana Cak Imin bisa dikenal rakyat dan akar rumput.”Kami sudah punya kiat-kiat khusus bagaimana Cak Imin bisa populer dan didukung rakyat Sumbar,” ujarnya.

Dalam diskusi yang digelar pada satu hotel berbintang di Padang, dengan topik “Cak Imin di Mata Awak Media” dapat sambutan positif. Sulaiman Tanjung selaku wartawan senior bersama Ketua Forum Wartawan Parlemen Dasrul dan wartawan Posmetro Ervin Hasibuan, serta awak media cetak, elektronik dan media Cyber lainnya, membeberkan perjalanan karir politik tentang sosok Muhaimin Iskandar atau yang lebih akrab disapa Cak Imin selama berkiprah dalam dunia perpolitikan tanah air.

Perjalanan politik Cak Imin memang dimulai dari nol. Sewaktu menjadi mahasiswa UGM yang juga menjadi anggota PMII, Ia selalu gencar melawan otoritasme dan sentralisasi.
Dan perjuangan untuk menyuarakan kepentingan masyarakat ternyata tidak sampai disitu, Ia kemudian bersama para kyai Nadhatul Ulama (NU) mendirikan partai PKB yang pada saat itu masih berorientasi pada ukhuwah keagamaan, dengan kedudukan sebagai sekretaris umum partai.

Perjalanan karir politiknya terus menanjak, dengan dipercaya Cak Imin sebagai ketua Umum PKB. Sesuai dengan diskusi yang bertemakan ” Cak Imin di Mata Awak Media Sumbar” tentunya kita perlu melihat, apakah sosok dari Cak Imin ini, memang pantas dipercaya mengemban amanah menjadi bakal calon Wakil Presiden untuk periode berikutnya.

Menurut Debi Vernando, dari Koran Padang Ekspres mengakui, secara pribadi, ia memang belum mengenal sosok Cak Imin. Namun melihat dari perjalanan politiknya, dan kepemimpinannya dalam membesarkan partai, patut diapresiasi. Terkait dengan pantas atau tidak pantasnya, Ia diberi amanah diusung calon Wakil Presiden, menurut Debi memang pantas. Namun perlu kerjasama dan dukungan dari semua pihak, bagaimana sosok dari Cak Imin ini dapat dikenal masyarakat luas.

Adrian Ascha dari Padang TV mengatakan, Cak Imin hanya baru dikenal luas di akar rumput Nahdliyin. Tapi Ascha melihat Cak Imin punya potensi untuk menjadi capres atau cawapres,  apalagi dia adalah ketum partai besar dengan masa yang jelas.

Menariknya diskusi ini,  kata Zamri Yahya dari BentengSumbar. com, seorang tokoh yang dibesarkan dari rahim Nahdlatul Ulama dibedah dibasis Muhammadiyah. Pasalnya,  jarang-jarang hal itu dilakukan,  sebab biasanya yang dibedah adalah tokoh Muhammadiyah. “Cak Imin itu harus kita lihat pemikirannya. Seorang Cak Imin yang gigih memperjuangkan agar kebhinekaan itu harus dirawat. Kalau yang dijual Cak Imin sebagai tokoh politik yang lahir dari rahim NU, tentu tak laku di Sumbar,” ujarnya.

Agib Noerman dari GoSumbar. com melihat sosok Cak Imin sebagai mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era Presiden SBY.  Ia menilai Cak Imin cukup gigih memperjuangkan hak-hak tenaga kerja.

Selain itu, kedekatan Cak Imin dengan rakyat NU yang dikenal militan menjadi daya tarik tersendiri. Karena, secara tak langsung beliau sudah punya basis suara yang tidak biasa dianggap sepele.” Ini satu keuntungan bagi sosok Cak Imim jika beliau maju sebagai calon presiden. Karena dari info berkembang nama Cak Imin jadi incaran salah satu calon kuat sebagai presiden atau wakilnya,” sebut Handrianto. (Fitri)

Tinggalkan Balasan