Daerah  

Bumnag Zigiran Mandiri :Jual Jagung Hingga Lengkapi Kebutuhan Internet Warga

IMG-20190127-WA0000 IMG-20190127-WA0001

Limapuluh Kota – NagariSimpang Sugiran merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Nagari tersebut, letaknya ditengah-tengah sebagai pemisah antara tiga kecamatan yang berada di wilayah Limapuluh Kota. Yaitu pemisah Kecamatan Guguak, Kecamatan Akabiluru dan Kecamatan Payakumbuh.

Karena merupakan daerah penghubung, karena itu pula nagari tersebut bernama Simpang Sugiran, persimpangan menuju tiga kecamatan. Letaknya tidak jauh dari daerah tetangga, Kota Payakumbuh.

Diperkirakan, Nagari Simpang Sugiran berada sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh atau sekitar 17 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak, Harau. Untuk mencapai ke Nagari Simpang Sugiran itu, tidak terlalu sulit. Akses jalan untuk sampai kesana, lumayan bagus tetapi memang sedikit berlubang. Perbukitan dan jalan berkelok, tanjakan serta turunan harus  dilewati untuk sampai ke Simpang Sugiran itu.

Suasana perkampungan,  akan kian terasa ketika baru memasuki gerbang nagari tersebut, yakni dijumpainya hamparan luas persawahan yang dikelilingi oleh  lereng-lereng perbukitan. Kemudian, rumah penduduk yang terlihat masih sederhana serta suasana alam yang  masih sejuk dan asri.

21-10-20-WhatsApp-Image-2018-05-13-at-13.44.29

Umumnya mata pencarian masyarakat disana adalah sebagai petani, itu dibuktikan luas nya areal pertanian yang ditemui sepanjang jalan. Tak hanya sawah saja, melainkan ada yang berladang.

Meski bertani tetapi sepintas kehidupan masyarakat di Nagari Simpang Sugiran itu malah terlihat makmur dan sejahtera. Tidak ditemukan bangunan atau  hunian masyarakat dalam keadaan rusak parah. Warung-warung yang telihat ramai oleh aktifitas jual beli masyarakat disana.

Sejahteranya masyarakat Nagari Simpang Sugiran, tak terlepas dari adanya Badan  Usaha Milik Nagari (Bumbag)  yang dikelola dengan baik disana. Yaitu Bumnag Zigiran Mandiri. Dua tahun berdiri, Bumbag tersebut sudah mampu memasok kebutuhan masyarakat setempat.

Diterangkan Liza, Direktur Bumbag Zigiran Mandiri, ada tiga bentuk yang dikelola badan usaha tersebut. Yaitu Pertanian, Telekomunikasi dan Perdagangan.

“Pada pertanian, Bumnag Zigiran Mandiri membeli hasil ladang masyarakat berupa jagung dan kemudian dijual ke peternak sebagai pakan ayam. Tiap bulan, ada sebanyak 10 ton jual beli jagung yang dilakukan Bumnag ini,’terang Liza.

Alhasil, dengan adanya jual beli tersebut, mampu mendongkrak hasil pertanian masyarakat, terutama dari nilai jual jagung. “Jagung petani kita beli dan dijual lagi. Sehingga, tidak ada lagi penekanan harga pada petani jagung,”terangnya.

Kemudian, pada telekomunikasi, Bumnag Zigiran Mandiri juga  menyediakan kebutuhan internet untuk masyarakatnya. Diakui direktur Bumnag tersebut, Nagari Simpang Sigiran memang sulit untuk mendapatkan  akses internet. Hal itu akibat tidak adanya tower telekomunikasi serta keberadaan daerah tersebut dikelilingi perbukitan dan diperkampungan.

“Kita pasang pemancar sinyal internet diberbagai sudut nagari. Kemudian Bumnag mengelola penjualan voucher internet. Alhamdulillah, sejak  adanya jaringan internet yang dikelola Bumnag, masyarakat Nagari Simpang Sugiran sudah bisa akses dunia dari genggamannya. Penjualan voucher internet ini, potensi yang besar karena masyarakat butuh ini,”terangnya.

Kemudian pada perdagangan, Bumnag Zigiran Mandiri juga menjual berbagai bibit pertanian untuk masyarakat setempat. Diakuai Liza, sejak berdiri 2017 lalu, Bumnag Zigiran Mandiri memiliki aset ratusan juta rupiah. “Modal awal, cuma Rp 20 juta. Ini yang dikembangkan. Alhamdulillah sampai saat ini aset sudah mencapai ratusan juta rupiah. Pada 2018 lalu, kita juga mendapat bantuan sebesar Rp 50 juta dari Kemendes untuk pengelolan Bumnag ini,”terangnya.

Diakui Liza, meski pengelolaan Bumnag sudah mandiri, tetapi masih ada kurang yang dirasakan. Yaitu terutama dengan SDM yang dimiliki.

“SDM ini yang kurang. SDM untuk manajemen pengelolaan Bumnag ini. Tetapi, kami yakin dengan anggota 10  orang mampu mengelola Bumnag Zigiran Mandiri jauh hebat lagi,”terangnya.(*)

Tinggalkan Balasan