Sumbar  

Angkutan dan Pengelola Rumah Makan di Sumbar Diminta Tak Main “Pakuak”

IMG-20181022-WA0052

Padang- Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan pembinaan kepada pengusaha angkutan umum se-Sumbar dangan tema Peningkatan Sinegritas Antara Pemerintah Dengan Pelaku Usaha Untuk Menciptakan Profesionalisme Dalam Pelayanan Angkutan Umum yang Efektif dan Efisien, Senin (22/10).

Acara diselenggarakan di Pangeran Hotel Beach yang dihadiri Kadis Perhubungan, Heri Nofriadi, Kepala Perhubungan dan Pengusaha Angkutan Umum Kota/Kabupaten se-Sumbar.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan para pengelola angkutan mesti mampu menciptakan citra positif yang tidak berobah dalam komitmen dan lebih mementingkan keutungan masa depan yang lebih baik.

Hal ini terkait keluhan suatu waktu seorang biro travel dari Jakarta berdialog dengan dirinya ketika ada pertemuan biro travel se dunia di Malaysia beberapa waktu lalu. Biro travel tersebut merasa dirugikan oleh pengelola angkutan yang main pakuak, main Pakang dalam pemakaian angkutan yang dijanjikan awal tidak sama lagi pada saat pelaksanaan junjungan, sehingga semenjak itu mereka tidak mau lagi berurusan dengan pengelola angkutan di Sumbar.

“Ini sesuatu yang memalukan, kita semua di Sumatera Barat, karena akan berdampak akan kepercayaan orang datang ke Sumbar dengan potensi angkutan yang baik dan lancar, tahu-tahu prilaku ini telah mencoreng kebaikan yang selama ini kita suarakan,”seru Wagub Nasrul Abit.

Ia juga sampaikan, Sumbar yang telah mendapatkan sertifikat wisata halal harus melakukan perubahan kearah yang lebih baik terutama dibidang pariwisata. ” Pelayanan Angkutan umum mempengaruhi jumlah wisatawan yang akan datang ke Sumbar,” ujar Nasrul.

Tahun 2018 ini, Sumbar menargetkan jumlah wisatawan dapat mencapai angka 9 juta wisatawan nasional.

“Agar jumlah wisatawan bisa meningkat setiap tahun, maka sebagai tuan rumah harus menyediakan pelayan yang aman, nyaman dan ramah,” ujar Nasrul Abit

Wagub juga menyampaikan kepada setiap elemen pemerintah Sumbar untuk membangun pariwisata yang baik jangan hanya memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa melakukan perbaikan pelayanan dan simpatik yang baik

“Boleh saja memikirkan PAD, tapi harus memikirkan dampak jangka panjang dan multi efek yang didapat, peningkatan pelayanan yang diberikan dapat meberikab rasa aman dan nyaman,” ujar Wagub

Multi efek yang dimaksudkan adalah adanya pelayanan yang baik dari segi angkutan umum, rumah makan, penginapan, dan lain sebagainya.

Pemerintah Sumbar juga menghimbau setiap pemilik usaha agar tidak menaikkan harga barang atau makanan yang dijual seenaknya.

“Diharapkan semua pedagang tidak lagi mamakuak dan menjadi tukang pakang, menaikan harga seenaknya” ujar Nasrul.

Kejujuran merupakan hal yang harus dipegang dalam setiap kegiatan usaha, pelayanan pengembangan pariwisata di Sumbar.

“Ciptakan transportasi yang memberi rasa aman dan nyaman karena hal itu berkaitan dengan peningkatan pariwisata dan kunjungan orangnya,” tutupnya.(fit)

Tinggalkan Balasan