Agar Tak Hilang, Festival Olahraga Tradisional Dihelat di Sumbar

 

Padang – Melalui Festival Olahraga Tradisional, kita gali dan kembangkan potensi olahraga daerah Sumatra Barat menuju nasional, karena selama ini olahraga tradisional kurang bekembang dengan kemajuan teknologi, sehingga akan memudar kalau tidak digali terus.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kadispora Sumbar, Priadi Syukur saat membuka Festival Olahraga Tradisional Daerah (Forda) Tingkat Sumbar di lapangan Kwarda 03 Sumbar, Jumat (29./6).

“Forda ini juga sebagai penentu keikutsertaan Sumbar di ajang Festival Olahraga Tradisional tingkat nasional yang akan digelar di Jambi Juli 2018 ini, maka dari itu diharapkan kepada peserta dapat memberikan penampilan terbaiknya dalam seleksi dan TC yang sedang berlangsung,” ujar Priadi.

Dia menambahkan, selain untuk mengikuti ajang nasioanl tentunya faetival ini juga untuk membangkitkan kembali olahraga tradisional di tengah-tengah masyarakat apalagi dimasa modren sekarang.

“Harapan kita bagaimana olahraga tradisional kembali bangkit dan dikenal oleh masyarakat luas khususnya anak-anak sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua FORMI Sumbar yang diwakili oleh S Yanwar mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat membantu Formi untuk memasyarakatkan olahraga tradisional kepada masyarakat umum, sehingga peserta yang akan ikut pada seleksi mendatang lebih banyak dari sekarang.

Ketua panitia Kasi Olahraga Pendidikan Rekreasi dan Layanan Khusus Della Handayani dalam laporanya mengatakan, kegiatan seleksi festival olahraga tardisional ini berlangsung satu hari dan tim yang terbaik akan dikirim untuk mengikuti festival olahraga tradisional tingkat nasional pada 5 Juli mendatang.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengali potensi olahraga tradisional yang berada di daerah kabupaten dan kota di Sumbar, untuk tahun ini peserta yang mengikuti seleksi festival ini ada 5 daerah yaitu, Padang, Agam, Pariaman, Tanahdatar dan Padang Pariaman. Sementara pertandingan yang diikuti Tampi Rago olahraga tardisi dari Pauh Kota Padang dan Karambia Saruang( kelapa kain Sarung),” tutupnya.(ridho)

Tinggalkan Balasan