Abrian dan M Aldo Gagal Ikut PON Papua

 

73059490_562290207909141_972055767437803520_nSumbar Post—Peraih medali emas Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Bengkulu 2019, Abrian Adri Nyoman dan M. Aldo tidak memenuhi regulasi yang ditetapkan KONI Sumbar yaitu, ranking 4 nasional. Dari data base Indonesia Swimming Nasional tahun 2020, dua perenang andalan Sumbar itu menduduki ranking 7 dan 8.

Artinya, kedua perenang yang sukses meraih 3 medali emas Porwil itu terancam gagal memperkuat kontingen Ranah Minang pada PON 2020. Data base yang dikeluarkan PB PRSI itu tak bisa dimanipulasi, semua tercatat dengan jelas siapa ranking tertinggi hingga urutan buncit nasional.

Sebaliknya, perenang puteri Sumbar, Serena Karmelita Muslim berhasil masuk regulasi KONI Sumbar. Dia menduduki ranking 4 nasional nomor 200 meter gaya punggung dengan catatan waktu 02.23.63. Mantan peraih 3 medali emas POPNAS itu satu-satunya yang dinyatakan lolos menuju PON Papua. Di Porwil Bengkulu, Serena sukses menyumbangkan 1 emas 2 perak.

Gagalnya, Abrian dan M. Aldo memenuhi regulasi KONI Sumbar sangat disayangkan. Karena, sejak awal mereka digadang-gadangkan bakal mampu meraih medali PON Papua. Dari data base nasional, Abrian Adri Nyoman hanya berada ranking 7 pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu. Sedangkan ranking 1 ditempati, Glenn Victor (Jatim), urutan kedua, Triadi Fauzi (Jabar) dan Raymon Lukman (DKI Jakarta).

Selanjutnya, perenang andalan Sumbar, M. Aldo berada urutan ketujuh, 50 meter gaya punggung. Ranking pertama dipegang Gede Siman (DKI Jakarta), urutan kedua, Dicky Angga Wijaya (Jabar) dan Farel Armando (Papua).

Gagalnya dua perenang Sumbar memenuhi regulasi KONI harus diterima lapang dada. Sebab, atlet yang dikirim ke PON Papua itu bukan pergi jalan-jalan.”Jadi atlet dan pelatihnya harus mengerti dan jangan memaksa kehendak. Sebab, cabor renang sudah terukur siapa yang bakal juara. Apalagi mereka yang rankingnya jauh dari empat besar mustahil dapat medali,” ujar pengamat renang nasional, Damsir.

Damsir membandingkan, mantan ratu renang Sumbar, Yosita yang sukses meraih 3 emas PON Riau sampai saat ini belum ada yang menyamainya. Kata Damsir, kelebihan Yosita, dia berhasil menduduki ranking atas nasional pada 7 nomor.”Dari tujuh nomor tersebut Yosita hanya mampu meraih 3 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Sekarang mana ada perenang Sumbar seperti itu. Jadi saya pesimis kita bakal mampu meraih medali pada PON nanti,” ujar wasit renang nasional itu.

Untuk itu, Damsir minta KONI Sumbar harus tegas dengan regulasi yang telah ditetapkanya. Jangan pilih kasih, jika mereka tidak lolos regulasi nasional buat apa dikirim,” sebaiknya atlet yang dikirim benar-benar punya peluang medali dan terukur secara nasional. Ingat ya, juara Porwil belum tentu bisa juara nasional. Sebab, renang adalah olahraga terukur dan bisa diketahui siapa juaranya,” jelas mantan perenang Sumbar itu.

Sedangkan, pelatih renang Sumbar, Setiadi Tys tidak banyak cakap soal Abrian dan Aldo yang korban regulasi tersebut. Menurutnya, serahkan saja keputusan sama KONI Sumbar,” jadi yang berhak memutuskan adalah KONI berangkat atau tidaknya mereka. Dan nilai sajalah sendiri berapa usia mereka apakah mampu bersaing,” katanya. (almadi)

Tinggalkan Balasan